profil

Senin, 16 November 2009

Sebuah surat dari Bapa

Anak-ku….

Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-Ku, walaupun hanya sepatah kata minta pendapat-Ku atau bersyukur kepada-Ku untuk segala hal indah yang terjadi didalam hidupmu kemarin, tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.


Aku kembali menanti……..

Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-Ku, tetapi engkau terlalu sibuk di suatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun.


Kemudian Aku melihat engkau menggerakan kakimu, Aku berpikir engkau ingin berbicara kepada-Ku, tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. Aku melihatmu pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku. Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu berbicara kepada-Ku, itulah sebabnya engkau tidak menundukkan kepala. Engkau memandang tiga atau empat meja disekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepada-Ku dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.


Tidak apa-apa……

Nasih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepada-Ku, saat engkau pulang. Dirumah kelihatannya banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apa pun, hanya menikmati acara yang ditampilkan.

Kembali Aku menanti dengan sabar. Saat engkau menikmati makananmu kembali kau tidak berbicara kepada-Ku. Saat tidur ku pikir kau merasa lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu. Aku bahkan ingin mengajarmu bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menanti sepatah kata, doa dan pikiran atau rasa syukur dari hatimu.


Engkau bangun kembali dan kembali

Aku akan Menanti dengan penuh kasih,

Hari ini kau akan memberi sedikit waktu untuk-Ku

Semoga harimu menyenangkan.


(kutipan dari majalah dilah, GKJ Jakarta)


I Love Jesus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar