profil

Senin, 01 Maret 2010

Manfaat Asuransi Umum dalam Kehidupan Manusia

By Romora Edward Sitorus

….“Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika kita dapat mengasuransikan seluruh kemungkinan di masa depan”

Kenneth Arrow, penerima hadiah Nobel Ekonomi

Report of Association of British Insurers

Hidup Kita penuh dengan Resiko. Mulai dari kita membuka mata hingga kita terlelap dan terbangun lagi, kita menanggung beban resiko atas diri, keluarga dan tak ketinggalan seluruh harta benda kita. Seseorang dikatakan bijak jika ia mampu memperhitungkan resiko yang ada di depannya tersebut dan mengantisipasi mulai dari awal. Secara sederhana, prinsip inilah yang mendasari kelahiran Asuransi Umum.


Mirip seperti Asuransi Jiwa yang menanggung jiwa/hidup kita, Asuransi Umum menanggung dan mentransfer resiko atas kehilangan harta kekayaan kita, kesehatan maupun segala hal yang tidak ditanggung oleh Asuransi Jiwa. Kesadaran berasuransi berangkat dari pengalaman manusia bahwa banyak hal yang tidak diinginkan kelak dapat mengubah arah kehidupan seseorang. Keadaan yang tampak cemerlang seketika dapat berubah menjadi begitu suram dan sukar. Akan sangat sia-sia, misalkan, jika peristiwa yang terjadi di luar kendali kita, seperti banjir, kebakaran, huru-hara menghanguskan hasil kerja keras kita dalam sekejap mata. Tanpa pengendalian resiko yang matang, bukan mustahil kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di masa akan datang (unforseen events) memaksa kita mengumpulkan harta kita mulai dari titik nol (start from the scratch) karena kerusakan yang diakibatkannya.


Dalam praktiknya, ruang lingkup Asuransi Umum meliputi asuransi rumah, asuransi mobil, hingga asuransi perjalanan. Berbeda dengan Asuransi jiwa yang meliputi kejadian-kejadian yang pasti terjadi cepat maupun lambat, seperti pensiun dan kematian, asuransi umum justru melindungi kita dari hal-hal yang belum pasti tapi mungkin terjadi, seperti kecelakaan, kebakaran atau pencurian. Untuk itu, tujuan utama mengambil polis asuransi adalah untuk mengkompensasi kita setelah terjadinya suatu kehilangan (loss) sehingga secara umum hidup kita akan sama baiknya (as well off as) sebelum kehilangan itu terjadi.


Pengendalian Resiko yang Matang vs Kerugian Tak Terduga

Untuk lebih memahami manfaat Asuransi Umum dalam mengelola resiko, kita dapat melihat contoh dari apa yang dialami suatu keluarga dalam kesehariannya. Kita ambil contoh keluarga Anton dan keluarga Louis, keduanya merupakan keluarga menengah yang tinggal di dua negara berbeda. Keluarga Anton tinggal di negara berkembang yang belum menerapkan polis asuransi sehingga kurang sadar resiko sedangkan Keluarga Louis tinggal di negara yang mewajibkan polis asuransi umum dalam banyak aspek dan sangat sadar resiko dan arti penting pengelolaannya.


Pada tahun yang sama, dari hasil tabungan dari bekerja selama 4 tahun sebesar masing-masing 800 juta rupiah, kedua keluarga ini memutuskan untuk membangun usaha sendiri dengan nilai sebesar 600 juta rupiah. Di awal berbisnis, keluarga Anton memilih untuk tidak mengambil polis asuransi umum untuk melindungi bisnisnya karena merasa sudah “aman” dan rugi membayar polis asuransi yang dianggap mahal. Sedangkan Keluarga Louis yang sadar resiko memutuskan untuk mengambil asuransi penuh atas bisnisnya dengan menyisihkan sebesar 20 juta tiap bulannya untuk membayar polis.


Tiga tahun kemudian, Ketika keduanya sedang menikmati tahap growing dalam bisnisnya tanpa disangka terjadi korsleting (short-circuit) yang menyebabkan kebakaran di tempat usaha kedua keluarga tersebut. Semua peralatan dan bahan baku ludes dimakan si jago merah. Namun demikian, Keluarga Louis tidak terlihat seputus asa keluarga Anton setelah kejadian tersebut. Dua minggu setelah proses claim asuransi dilakukan dan pemeriksaan dari pemeriksa kerugian (loss adjuster) selesai, Keluarga Louis mendapatkan ganti rugi yang mereka perlukan untuk membangun kembali usaha mereka seperti sedia kala. Mereka dapat mempertahankan pekerja-pekerja terbaik yang direkrutnya, menjaga hubungan dengan suplier dan yang terpenting terus menjaga pangsa pasar produknya terhadap konsumen. Akan halnya, keluarga Anton, karena tidak memiliki jaminan asuransi, terpaksa harus bekerja lebih keras dan mengumpulkan uang lebih banyak di tahun-tahun mendatang agar dapat membangun kembali usaha mereka. Karena kurang sadar resiko, Usaha dan proses pembelajaran bisnis yang telah dilakukan oleh keluarga Anton selama bertahun-tahun tampak terbuang lenyap dalam jentikan jari.


Keluarga Louis dapat melindungi bisnisnya dengan membeli beberapa jenis asuransi umum. Jika bisnisnya menggunakan kendaraan, ia dapat mengasuransikanya. Seberapa banyak perlindungan yang akan dinikmati tergantung pada perjanjian asuransi yang dilakukan. Jika bisnisnya menggunakan bangunan, keluarga Louis juga dapat menggunakan asuransi bangunan untuk menutupi biaya perbaikan atau pembangunan kembali bangunan tersebut apabila rusak akibat kejadian-kejadian yang tidak diramalkan sebelumnya. Selain itu terdapat juga asuransi terhadap isi bangunan (Home contents insurance) yang melindungi barang-barang seperti pakaian, lemari, alat-alat elektronik, karpet dan sebagainya. Asuransi ini akan mengganti biaya atas kehilangan atau kerusakan yang diderita.


Dalam melakukan perjalanan bisnis sekalipun, keluarga Louis dapat mengandalkan jasa asuransi (travel insurance) . Hal ini berguna apabila tanpa diduga perjalanan bisnis yang dilakukan ke luar negeri, misalkan, terpaksa dibatalkan karena sakit atau kondisi-kondisi lainnya. Asuransi perjalanan juga dapat menyediakan pilihan yang melindungi barang-barang kepemilikan yang kita bawa selama perjalanan bisnis maupun liburan. Kebanyakan asuransi perjalanan telah dijual secara tradisional oleh agen perjalanan namun mereka menghendaki pembayaran dua atau tiga kali dari biaya yang diminta Pihak Asuransi untuk jasa perlindungan yang sama. Secara singkat, polis asuransi dapat digunakan sebagai bagian manajemen resiko yang vital untuk menjaga aset-aset paling berharga Keluarga Louis.


Dalam kacamata keuangan yang benar, produk asuransi umum merupakan produk “transfer resiko”, yang sedikit berbeda dengan produk simpanan dan investasi yang merupakan ciri industri lain dalam sektor jasa keuangan. Hal ini tidak berarti bahwa produk simpanan dan investasi tidak memiliki suatu derajat resiko yang diasosiasikan dalam pembeliannya. Akan tetapi perbedaan utama antara asuransi umum dan produk simpanan dan investasi yaitu produk asuransi yang bersifat “transfer resiko” disediakan untuk memindahkan resiko dari pemegang polis kepada perusahaan asuransi.


Tidak seperti tabungan atau reksa dana, dengan membeli asuransi, seseorang dapat memindahkan resiko secara efektif kepada perusahaan asuransi. Pembeli asuransi umum tidak berharap untuk memperoleh harga beli/atau keuntungan. Raison d’etre atau alasan utama dari Asuransi umum bukanlah untuk memperoleh apresiasi modal atau komponen pendapatan seperti halnya produk investasi, melainkan sebagai alat proteksi bagi bisnis maupun individu agar dapat berinovasi dan mengembangkan usahanya dengan tingkat keamanan keuangan yang tinggi.

Namun demikian untuk mengasuransikan suatu resiko, ada beberapa karakteristik atau ciri yang harus dipenuhi. Menurut Dahlan Siamat, dalam Manajemen Lembaga Keuangan (2005), resiko-resiko tersebut harus memenuhi sifat berikut, yang sering disingkat dengan LURCH.


Setiap huruf merupakan singkatan dari suatu ciri dari resiko yang diasuransikan yaitu:

L - Loss; yaitu resiko yang dapat diasuransikan harus berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian (loss). Contoh sifat insurable risk akibat terjadinya kerugian yang tidak dapat diperkirakan, yaitu: a) mengansuransikan kerugian dari kebakaran, b) mengasuransikan tanaman/panen dari serangan hama/bencana alam.

U - Unexpected; tidak dapat diperkirakan kepastian resiko tersebut benar-benar terjadi, seperti habis atau rusak karena dipakai

R - Reasonable; resiko yang dapat dipertanggungkan adalah benda yang memiliki nilai, baik dari pihak penanggung maupun pihak yang tertanggung. Misalnya: tidak wajar mengasuransikan pulpen yang nilainya hanya Rp 800. Benda tersebut tentu tidak bernilai untuk diasuransikan karena pengurusan, biaya polis, kemungkinan seringnya hilang akan mengakibatkan pembayaran klaim dan biaya polis lebih malah dari nilai barang yang dipertanggungkan tersebut.

C - Catastrophic; Supaya resiko dapat digolongkan sebagai insurable, resiko tersebut haruslah menimbulkan suatu kemungkinan rugi yang besar atau sangat besar. Contohnya: menerima penanggungan rumah di kawasan berpantai yang sering terjadi gelombang pasang dan badai topan

H - Homogeneous; berarti sama atau serupa dalam bentuk atau sifat. Hal ini juga berkaitan dengan prinsip the law of large numbers. Seandainya kita ingin mengetahui besarnya kemungkinan kerugian suatu benda, kita harus memiliki jenis pertanggungan yang serupa sebagai bahan perbandingan untuk memperkirakan kerugian yang mungkin terjadi tersebut.


Sebagai alat manajemen resiko, asuransi umum memiliki jangka waktu proteksi yang disesuaikan (customized) sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan kebijakan perusahaan penyedia asuransi. Secara umum, polis asuransi bersifat tahunan (annual), yaitu berlaku untuk satu tahun. Beberapa polis diberikan untuk periode yang lebih panjang, seperti asuransi kebakaran untuk tempat tinggal, dan sebagian lagi untuk periode yang lebih pendek, seperti asuransi untuk transportasi barang-barang dan untuk perawatan medis gawat darurat selama perjalanan luar negeri. Hal ini menguntungkan sebab pengguna dapat menyesuaikan kebutuhan proteksinya dengan produk yang tersedia di pasar jasa asuransi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar