Etika Bisnis dibangun berdasarkan Etika Pribadi.
Tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis dengan etika pribadi.
Kita dapat merumuskan etika bisnis berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang
kita yakini sebagai kebenaran.
Etika Bisnis berdasarkan pada Fairness.
Apakah kedua pihak yang melakukan negosiasi telah bertindak dengan jujur?
Apakah setiap konsumen diperlakukan dengan adil? Apakah setiap karyawan diberi
kesempatan yang sama? Jika ya, maka etika bisnis telah diterapkan.
Etika Bisnis membutuhkan Integritas.
Integritas merujuk pada keutuhan pribadi, kepercayaan dan konsistensi.
Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan hormat, jujur dan berintegritas.
Mereka menepati janji dan melaksanakan komitmen.
Etika Bisnis membutuhkan kejujuran.
Bukan jamannya bagi perusahaan untuk mengelabuhi pihak lain dan
menyembunyika cacat produk. Jaman sekarang adalah era kejujuran. Pengusaha
harus jujur mengakui keterbatasan yang dimiliki oleh produknya.
Etika Bisnis itu harus dapat
dipercayai.
Jika perusahaan Anda terbilang
baru, sedang tergoncang atau mengalami kerugian, maka secara etis Anda harus
mengatakan dengan terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.
Etika Bisnis membutuhkan Perencanaan Bisnis.
Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di atas realitas sekarang, visi
atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup di
dalam ruang hampa. Semakin jelas rencana sebuah perusahaan tentang pertumbuhan,
stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen perusahaan
tersebut terhadap praktik bisnis.
Etika Bisnis diterapkan secara internal dan eksternal.
Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan
bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang
negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan,
buruh, pemasok, pemodal, dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu
universal.
Etika Bisnis membutuhkan keuntungan.
Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki
sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana
kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang
tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang
beretika.
Etika Bisnis berdasarkan nilai.
Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis.
Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut
norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan
dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.
Etika Bisnis itu dimulai dari
pimpinan.
Ada pepatah, “Pembusukan ikan
dimulai dari kepalanya.” Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak
lembaga. Perilaku seorang pemimpin yang beretika akan menjadi teladan bagi anak
buahnya.
Menciptakan persaingan yang
sehat.
Persaingan dalam dunia bisnis
perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut
tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat
antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan
perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap
perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada
kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
2. benturan kepentingan yang terjadi di dalam dunia bisnis :
- Kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
- Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap evaluasi kerja
- Segala penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi. Membocorkan rahasia perusahaan demi kepentingan pribadi
- Keinginan untuk menguasai pasar
- Segala hubungan perusahaan dengan personal yang masih mempunyai hubungan dengan keluarga. KKN.
Transparasi (Transparency) :
-
Perusahaan menyediakan informasi yang jelas, akurat, dan tepat waktu
- Mengumumkan
jabatan yang kosong secara terbuka.
Kemandirian (Independence) :
-
Tidak bergantung pada pihak eksternal.
-
Proses pengambilan keputusan di nperusahaan dilakukan secara obyektif untuk
kepentingan perusahaan.
Kewajaran (Fairness):
- Sistem hukum dan
peraturan serta penegakannya yang jelas dan berlaku bagi semua pihak.
alasannya : karena bisnis yang beretika dan bermoral akan membantu anggotanya melakukan tindak terpuji sehingga tidak akan terjadi tindakkan yang tidak menyenangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar