profil

Jumat, 12 November 2010

Athena dan Tiresias

“Adalah diantara warga Thebes, seorang peramal bernama Teiresias, putra Eueres dan peri Khariklo… dan ia tidak bisa melihat… Konon, kebutaannya itu disebabkan oleh Athena” (Apollodorus, The Library)


Athena hanya mencintai keindahan dan keterampilan para seniman sejati. Ia mengingkari kesenangan pada diri sendiri, sebab itu ia tidak pernah jatuh cinta dan menikah. Maka tidak heran saat seorang laki-laki memergokinya sedang tidak berbusana, Athena merasa sangat malu dan terhina. Walaupun laki-laki itu tidak bermaksud jahat dan tidak sengaja, sang dewi menutup kedua mata laki-laki itu dan lelaki malang itu kehilangan penglihatannya.


Ketika Athena melihat laki-laki buta itu berjalan tersaruk-saruk, ia merasa iba dan ingin mengembalikan penglihatnnya seperti semula, tetapi itu tidak mungkin. Jadi untuk memperbaiki kesalahannya, Athena mempertajam pendengaran laki-laki itu sehingga mengerti bahasa burung dan bisa meramal masa depan serta menghadiahkannya tongkat kayu ajaib yang dapat menuntunnya seperti orang yang bisa melihat.


Laki-laki itu adalah Teiresias yang kemudian menjadi peramal terbesar dan namanya sering disebut-sebut dalam sejarah Mitologi Yunani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar