Aku merasa seperti itu sudah bertahun-tahun, sepi rasanya saat bapak udah meninggal, aku selalu coba tuk tetap tersenyum dan tertawa kepada semua orang tapi aku ingin menangis sekencang-kencangnya. Tapi aku tak pernah bisa melakukan itu semua, aku harus terlihat tegar didepan ibu. Mereka melihat aku cewek kuat, mereka mengira aku cewek pendiam, mereka berbicara aku kurang bersosialisasi.
Maaf kalian salah besar, aku bukan seperti itu, jika kalian berpikir seperti itu kalian tidak mengenal ku dengan baik. Aku cuma berusaha menutup diri, mungkin kesannya itu sedikit aneh dan menyebalkan. Tapi aku kurang suka kalau mereka mengetahui aku lebih dekat. Mereka seperti sok tahu dan ikut campur, seakan-akan mereka sudah berpengalaman dalam suatu masalah.
Padahal mereka tuh masih seumuran sama aku, mereka terlalu sok tahu dan menganggap aku ini jahat, apadahal mereka sendiri lebih jahat dari aku. Aku tak pernah mau bicara atau mngeluarkan pendapat, aku lebih suka mereka sadar dengan sendiri dan belajar dari pengalaman mereka tapi saat bertemu mereka lagi, hmff tetep saja sama saja kaya terakhir ketemu.
Cuma bapak yang tahu bagaimana mengatasi apa yang terjadi sama aku, sejak dia pergi tuk selamanya aku seperti tidak punya penggangan, tak ada seseorang yang berpikir logis sepertinya, tak ada yang bercerita tentang keadaan apapun diluar sana, bahkan bapak tak senggan bercerita tentang masalah ekonomi atau apapun berita yang terbaru pada hari ini. Kurasa bapak kalian tidak seperti itu, sekarang aku mengerti apa yang dia cerita
Aku memang masih beruntung, masih ada ibu yang bisa buat aku tertawa sepanjang hari dan ada seorang kekasih yang selalu ada buat aku, tapi tetep merasa sendiri. Aku kesepian pak, andai aku bisa bicara dan bertemu Tuhan aku ingin ketemu dengan beliau sekedar berbincang dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar